Prabu Matswapati adalah raja binatara (agung) negara Wirata, seorang raja yang memerintah segala raja. Negara Wirata terhitung negara tertua pada zaman Purwa. Prabu Matswapati berputra tiga orang: Raden Seta, Raden Utara, Raden Wratsangka, dan berputri seorang, Dewi Utari.
Ketiga putra tersebut adalah pahlawan negara Wirata. Di dalam perang Baratayuda mereka berganti-ganti memimpin perang dan ketiga-tiganya tewas berturut-turut. Dewi Utara diperistriRaden Angkawijaya.
Prabu Matswapati sangat sayang pada keluarga Pandawa. Di dalam perang Baratayuda ia memihak Pendawa dan menjadi pemimpin serta penasehat mereka.
Prabu Matswapati bermata kedondongan, berhidung dan bermulut serba lengkap, berjenggot. Bermahkota topong, berzamang tiga susun dengan garuda membelakang, berpraba dan bersunting waderan. Bergelang. Berpontoh. Berkeroncong dan berkain bokongan raton, kerajaan.
Kedua tangan yang diatur seperti tampak di dalam gambar menandakan, bahwa ia menyilakan tamu dengan hormat, misalnya pada waktu ia menyilakan seorang tamu raja.
Kalau menyilakan hanya dengan satu tangan, tangan depan, itu berarti, bahwa ia menyilakan seorang tamu bukan raja. Menggerakkan satu tangan dilakukan pada waktu sedang berbicara, dan mendiamkan saja tangan itu berarti, bahwa percakapan sudah selesai
0 komentar:
Posting Komentar